APLIKASI MODEL INVESTIGASI KELOMPOK
DI DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
.
A.
Latar
Belakang
Pembelajaran adalah sebuah proses guru membelajarkan
siswa yang diharapkan ada kegiatan belajar pada diri siswa. Hal ini yang
menjadi dasar bagi guru agar dapat menciptakan sebuah perencanaan pembelajaran
sebagai usaha mengembangkan kegiatan pembelajaran dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Oleh karena itu, terciptalah metode-metode
pembelajaran yang menjadi salah satu langkah guru menciptakan suatu kegiatan
pembelajaran yang bermakna yang dapat menimbulkan kegiatan belajar pada diri
siswa. Tetapi dari sebagian besar guru belum paham secara penuh pentingnya
penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran sehingga masih jarang guru
menggunakan variasi metode dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang
menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber ilmu pengetahuan masih banyak kita
jumpai. Pengguna variasi setrategi dan metode pembelajaran juga masih jarang
digunakan.
Dengan cara ini seolah-seolah siswa sebagai botol
kosong pasif yang siap diisi ilmu pengetahuan oleh sang guru, apapun atau
bagaimanapun kondisinya. Hasil yang dicapai melalui proses ini menjadikan siswa
kurang kreatif dan kurang bisa mengembangkan diri serta sukar untuk
mengaplikasikan apa yang telah diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.
Belajar juga kurang bermakna karena jauh dari apa yang dihadapi siswa setiap
hari. Oleh karena itu, dalam laporan ini dijelaskan sebuah model pembelajaran
yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mengembangkan model pembelajaran dengan
kajian teori tentang “Model Investigasi Kelompok“.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa yang di maksud
dengan pembelajaran kooperatif secara luas, yaitu mencakup ciri, tujuan, dan
pelaksanaan pembelajaran !
2.
Apa saja fase-fase
(langkah) model pembelajaran kooperatif dan pendekatan pembelajaran kooperatif
serta perbandingannya !
3.
Apa yang di maksud
dengan pembelajaran kooperatif model investigasi kelompok (Group Investigation)
secara luas, yaitu mencakup ciri, tujuan, pelaksanaan pembelajaran,
langkah-langkah, dan faktor-faktor yang mempengaruhi model pembelajran
investigasi kelompok ! .
C.
Tujuan
Untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para
mahasiswa/i jurusan keguruan Universitas Sebelas
Maret, agar nantinya dalam membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif yang
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan materi pembelajarannya.
D.
Pendekatan
Pada Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
Pengertian Pembelajaran Model Investigasi Kelompok
(Group Investigation) Investigasi atau penyelidikan merupakan kegiatan
pembelajran yang memberikan kemungkinan siswa untuk mengembangkan pemahaman
siswa melalaui berbagai kegiatan dan hasil benar sesuai pengembangan yang
dilalui siswa. Kegiatan belajarnya diawali dengan pemecahan soal-soal atau
masalah-masalah yang diberikan oleh guru sedangkan kegiatan belajar selanjutnya
cenderung terbuka, artinya tidak terstuktur secara ketat oleh guru, yang dalam
pelaksanaannya mengacu pada berbagai teori investigasi.
Pada investigasi, siswa belajar secara bebas,
individual atau kelompok. Guru hanya bertindak sebagai motivator dan
fasilitator yaang memberikan dorongan siswa untuk dapat menungkapkan pendapat
atau menuangkan pemikiran mereka serta menggunakan pengetahuan awal mereka
dalam memahami situasi baru. Guru juga berperan dalam mendorong siswa untuk dapat
meperbaiki hasil mereka sendiri maupun hasil kelompoknya. Kadang mereka memang
memerlukan orang lain, termasuk guru untuk dapat menggali pengetahuan yang
diperlukan, misalnya melalui pengembangan pertanyaan- pertanyaan yang lebih
terarah, detail atau rinci.
Dengan demikian guru harus menjaga suasana agar
investigasi tidak berhenti di tengah jalan.
Dapat disimpulkan, bahwa investigasi ialah proses
penyelidikan yang dilakukan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut
mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan
orang lain, karena dalam suatu investigasi dpat diperoleh satu atau lebih
hasil. Sedangkan investigasi kelompok ialah setrategi belajar kooperatif yang
menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu
topik.
E.
Ciri-Ciri
Model Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation)
Para siswa bekerja dalam kelompok- kelompok kecil
dan memiliki independensi terhadap guru. Penelitian (inquiry), penelitian di
sini ialah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan
memecahkan masalah. Pengetahuan (knowledge), pengalaman belajar yang diperoleh
siswa baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dinamika belajar kelompok (the dynamic of the
learning group), menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling
berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar
pengalaman melalui proses saling berargumentasi.
F.
Tujuan
Model Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation)
Menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang
baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group
process skills) dan melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri.
G.
Pelaksanaan
Model Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation)
Seleksi topik Pengorganisasia n kelompok, guru
membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang anggotanya heterogen. Tahap
identifikasi topik, dimana siswa menentukan subtopik dari sebuah wilayah
masalah umum yang biasanya digambarkan dulu oleh guru.
1.
Perencanaan kelompok
Para siswa beserta guru merencanakan berbagai
prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai
topik dan subtopik yang telah di pilih.
2.
Pelaksanaan investigasi
Para siswa melaksanakan rencana yang telah di
rumuskan sebelumnya.
3.
Penyajian laporan
Siswa membuat laporan kerja kelompok dan
dipersentasikan didepan kelas.
4.
Langkah-Langkah Dalam
Implementasi Model Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation)
a)
Siswa dihadapkan pada
situasi yang problematis.
b)
Siswa melakukan
eksplorasi sebagai respon terhadap situasi yang problematis itu.
c)
Siswa dalam kelompok
mengatur pembagian tugas dan merumuskan tujuan bersama.
d)
Siswa melakukan
kegiatan individual dan kelompok.
e)
Siswa dalam kelompoknya
mengkaji apakah situasi problematis yang dihadapi telah dapat dicairkan
solusinya.
f)
Secara kelompok atau
individual siswa melakukan recycle aktivities (tindakan pengulangan).
H.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Model Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation)
1.
Pembelajaran berpusat
pada siswa.
2.
Pembelajaran yang
dilakukan membuat suasana saling bekerja sama dan berinteraksi antar siswa
dalam kelompok tanpa memandang latar belakang.
3.
Siswa dilatih untuk
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi.
4.
Adanya motivasi yang
mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai
tahap akhir pembelajaran.
I.
Penerapan Dalam Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
investigasi adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang, dan
selanjutnya orang tersebut mengutarakan hasil dari penyelidikan tersebut, kemudian
membandingkannya dengan hasil yang didapat orang lain, karena dalam suatu
investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil.
Oleh karena itu dapat dilihat bahwa dari segi bentuk
Investigasi Kelompok ada kemiripan dengan model Bimbingan dan Konseling
Kelompok, jadi aplikasi model pembelajaran investigasi kelompok di dalam
Bimbingan dan Konseling bisa diterapkan dalam pelaksanaan konseling kelompok.
Untuk pelaksanaannya model investigasi kelompok hampir sama dengan metode
bimbingan kelompok dalam bimbingan dan konseling. Di dalam model ini terdapat
tiga konsep utama, yaitu penelitian atau inquiry, pengetahuan atau knowledge,
dan dinamika belajar kelompok atau the dynamics of the learning group.
Di dalam kelas yang menerapkan model Investigasi
kelompok itu sendiri, pengajar lebih berperan sebagai konselor, konsultan dan
pemberi kritik yang bersahabat. Dalam kerangka ini pengajar seyogyanya
membimbing dan mengarahkan kelompok melalui tiga tahap:
a. Tahap
pemecahan masalah
b. Tahap
pengelolaan kelas
c. Tahap
pemaknaan secara perseorangan
Tahap pemecahan masalah berkenaan dengan proses
menjawab pertanyaan, apa yang menjadi hakikat masalah, dan apa yang menjadi
fokus masalah. Tahap pengelolaan kelas berkenaan proses menjawab
pertanyaan,informasi apa saja yang diperlukan, bagaimana mengorganisasikan
kelompok untuk memperoleh informasi itu. Sedangkan tahap pemaknaan perseorangan
berkenaan dengan proses pengkajian bagaimana kelompok menghayati kesimpulan
yang dibuatnya, dan apa yang membedakan seseorang sebagai hasil mengikuti
proses tersebut.
Dari situ dapat kita lihat bahwa secara tidak
langsung di dalam pelaksanaan investigasi kelompok itu sendiri sudah terjadi
proses bimbingan atau konseling kelompok. Dimana di dalam bimbingan atau
konseling kelompok ini konseli dituntut untuk lebih aktif dalam pemecahan
masalah dan konselor hanya berperan sebagai fasilitator guna membimbing dan
mengarahkan konseli untuk mencapai tujuan dari diadakannya konseling. Selain
itu dari masing-masing konseli bisa saling bertukar pengalaman untuk memecahkan
masalah. Jadi diharapkan semua konseli bisa saling terbuka untuk mengutarakan
apa yang dialaminya, dirasakannya, dan apa yang ada dibenaknya serta
mengeluarkan pendapatnya, seperti halnya yang terjadi pada Investigasi
Kelompok.
J.
KESIMPULAN
Pembelajaran ialah sebuah proses guru membelajarkan
siswa yang diharapkan ada kegiatan belajar pada diri siswa. Hal ini yang
menjadi dasar bagi guru agar dapat menciptakan sebuah perenacanaan pembelajaran
sebagai usaha mengembangkan kegiatan pembelajaran dan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Model investigasi kelompok sering dipandang sebagai model yang
paling kompleks dan paling sulit dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif.
Model ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun
cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menuntut para siswa
untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam
keterampilan proses kelompok. Melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan
berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat muali dari
tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. .
DAFTAR
PUSTAKA
Abeefatihazzuri. 2010. Model Pembelajaran
Investigasi. (Online).
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1964875-model-pembelajaran- investigasi/.
(diakses 17
maret 2012).
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran .
Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, Joko. 2001. Penguasaan Konsep dan Prinsip
serta kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Geometri Melalui Model
Pembelajaran Investigasi Kelompok (Studi Eksperimen di SLTP Negeri 4 Kodya
Bandar Lampung) .