Rabu, 01 Mei 2013

Tips Melakukan Konseling Remaja

http://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&docid=xnFJFYLDcDB8lM&tbnid=FCT0R4CZyYeofM:&ved=0CAcQjB0wADgo&url=http%3A%2F%2Fsumberdayapendidikan.blogspot.com%2F2012%2F10%2Fbagaiman-memecahkan-masalah-yang.html&ei=2QGBUcXSFsHIrQfn74GIAw&psig=AFQjCNFlR7XBS40gvX2eFsFu-fnPGZeLqw&ust=1367495513478606
Gambar Konseling remaja
Berbagai strategi dibawah ini diambil dari Journal of Counseling & Development 1999, Volume 77 yang ditulis oleh Fred J. Hanna, Constance A.Hanna, dan Susan G.Keys. Mereka menggunakan pendekatan teoritis cognitive behavioral, Gestalt, psikodinamika, dan terapi multicultural. Strategi mencakup 3 macam kategori: reaching, accepting, relating


 1.tawarkan makanan ringan –> icebreaker, karena remaja biasanya suka makan dan makanan akan membuat mereka nyaman, bahkan menurut Rubenstein (1996), makanan ringan dapat mempengaruhi “bibir untuk bicara”.

2.hindari penggunaan meja –> karena jika duduk berhadapan dengan menggunakan meja akan membuat remaja merasa dikontrol.

3.dengarkanlah musik mereka –> harus tahu musik apa saja yang sedang didengarkan atau menjadi favorit remaja. Dengarkan bersama, karena pilihan musik (genre, penyanyinya, liriknya) akan berguna sebagai petunjuk.

 4.hindari suasana kantor –> terkadang remaja merasa terintimidasi jika harus masuk ke kantor. Lakukan konseling di taman sekolah, kantin, atau tempat lain yang akan menyamankan remaja. Tetapi ingat, pemilihan tempat selain harus memberikan kenyamanan bagi remaja juga harus melalui izin orang tua atau pihak sekolah.

5.tulus & rendah hati –> dua hal tersebut memberikan efek positif bagi remaja, dan dua hal tersebut harus dipelajari dengan baik oleh guru, karena remaja dapat dengan mudah melihat kepalsuan dalam sekejap (Rubenstein, 1996)

6.perlihatkan penghargaan/ menghargai mereka –> walaupun mereka dalam keadaan marah, kesal, dan kecewa, janganlah menghakimi atau menyalahkan sikap mereka.

7.beri sedikit humor –> tertawa akan memberikan suasana yang santai dan menyenangkan, biasanya remaja lebih percaya dengan orang yang dapat membuatnya tertawa (Bernstein, 1996)

8.beri penjelasan tentang konseling –> jelaskan bahwa konseling dapat membuat mereka lebih gembira dan merasa lebih baik

9.jauhi kesan otoriter –> jika anda (guru) masih terlihat seperti seorang pemegang kuasa, maka konseling tidak akan pernah dapat berjalan 

10.jangan memperlihatkan keahlian anda sebagai konselor sebelum hubungan anda-remaja stabil –> setelah hubungan berjalan baik, baru masuki sesi konselingnya

11.jangan perlihatkan ketidak sukaan anda pada sesuatu yang dekat dengan kehidupan remaja –> contohnya, anda tidak suka dengan PUNK, jangan perlihatkan ketidak sukaan anda tersebut

12.jangan berlama-lama –> remaja malas duduk & mendengarkan terlalu lama, lebih baik menjadwalkan bertemu dengan mereka beberapa kali dengan durasi waktu yang singkat.


dikutip dari : SHRahmawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan.. sedikit kritik dan saran nya...