Banyak orang tidak bisa membedakan antara HIV dan AIDS, padahal
keduanya tidaklah sama namun merupakan hubungan sebab akibat. HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus penyebab timbulnya penyakit AIDS. Virus HIV menyerang sistem imun tubuh
manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia penderita AIDS akan rentan
terhadap segala jenis penyakit dan infeksi sekecil apapun infeksi dan
penyakit tersebut, bahkan infulenza sekalipun akan menjadi sangat
berbahaya bagi orang yang terjangkit HIV. Penyakit yang katanya dapat
ditularkan melalui ASI (baca:wikipedia) ternyata sebaliknya ASI tersebut
lah justru yg dapat membantu membunuh Virus HIV.
Penelitian terbaru dari University of North Carolina School of Medicine mendapati bahwa terhadap uji coba di tubuh tikus, pemberian ASI kepada bayi justru mencegah penularan HIV. ASI memiliki efek kuat membunuh virus HIV, dan pada saat bersamaan mencegah transmisi oral HIV dari ibu ke bayi.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa ASI memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dalam hal penghancuran virus HIV dan mencegahnya bertransmisi,” kata J. Victor Garcia, salah seorang peneliti.
kutipan : explore.com
Penelitian terbaru dari University of North Carolina School of Medicine mendapati bahwa terhadap uji coba di tubuh tikus, pemberian ASI kepada bayi justru mencegah penularan HIV. ASI memiliki efek kuat membunuh virus HIV, dan pada saat bersamaan mencegah transmisi oral HIV dari ibu ke bayi.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa ASI memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dalam hal penghancuran virus HIV dan mencegahnya bertransmisi,” kata J. Victor Garcia, salah seorang peneliti.
Tim Garcia mempelopori model tikus yang diimplan sumsum tulang belakang, hati, dan jaringan timus manusia. Tikus ini tidak memiliki sistem imun sendiri.Tentu kita semua mengingat pesan-Nya dalam surat Al-Baqoroh:233, tentang para ibu yang diperintahkan untuk menyusui anaknya selama dua tahun penuh. Mari kita jalankan perintah-Nya agar kelak anak-anak kita dapat menjadi generasi cerdas, sehat dan kuat. Aamiin.
Lalu tikus yang diimplan tadi membangun sistem imun manusia yang berfungsi normal dan bisa terpapar HIV seperti manusia normal.
Para peneliti kemudian memberikan ASI dari ibu yang negatif HIV kepada tikus tersebut, dan hasilnya virus itu tidak menular ke si tikus.
“Ini karena ASI bisa menolak sepenuhnya transmisi dua bentuk HIV yang ditemukan di ASI ibu positif HIV, yaitu partikel virus dan sel-sel yang terinfeksi virus,” kata Garcia seperti dikutip dari ScienceDaily.
Temuan ini membantah hipotesis yang menyebutkan bahwa HIV yang terdapat di sel-sel tubuh akan lebih sulit dibunuh oleh sel imun daripada HIV yang berada di partikel virus, tambah dia.
Dengan hasil ini, para peneliti meyakini bahwa pemberian ASI bukan hanya merupakan asupan nutrisi yang terbaik bagi bayi tapi juga upaya pencegahan penularan HIV yang sangat prospektif.
antaranews.
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan…” (Al-Baqoroh:233)kutipan : explore.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan.. sedikit kritik dan saran nya...