Jumat, 12 April 2013

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSELING TRANSPERSONAL DAN KONSELING HUMANISTIK


I.          PERBEDAAN KONSELING TRANSPERSONAL DAN KONSELING HUMANISTIK
A.    PRINSIP DASAR
NO
KONSELING TRANSPERSONAL
KONSELING HUMANISTIK
1
Manusia adalah makhluk spiritual yang memiliki pengalaman manusia
Manusia mempunyai sifat dan kondisi yang mempunyai kesanggupan untuk menyadari diri, bebas memilih dan bebas bertanggung jawab.
2
Kondisi manusia dengan sifat yang paling dasar, dapat dipandang sebagai penderitaan seperti terlihat dalam kematian, tragedi, kesakitan fisik, dan bencana alam.
Kecemasan sebagai unsur dasar
3
Penderitaan manusia tiada berakhir dan hanya berubah bentuk. Meskipun dunia tetap dalam penderitaan, terdapat juga kesukaan, cinta, dan harapan.
Manusia dapat bermakna bila dalam hubungannya dengan orang lain.
4
Manusia harus menerima bahwa dunia penuh dengan penderitaan, apabila manusia ingin mengalami pengalaman hidup transenden dan membuka diri akan kemungkinan-kemungkinan yang ada
Manusia mempunyai kecenderungan aktualisasi diri

B.     KONSEP DASAR
NO
KONSELING TRANSPERSONAL
KONSELING HUMANISTIK
1
Menggali kemampuan manusia dalam dunia spiritual, pengalaman puncak, dan mistisme yang dialami manusia
Menekankan kondisi inti manusia
2
kajian tentang potensi tertinggi umat manusia, dan dengan mengenali, memahami, serta realisasi dari penyatuan spiritual, dan melebihi keadaan kesadaran (states of consciousness).
Perkembangan kepribadian tergantung keunikan diri masing-masing.
3
mengkaji tentang potensi tertinggi yang dimiliki manusia, dan melakukan penggalian, pemahaman, perwujudan dari kesatuan, spiritualitas, serta kesadaran transendensi. Rumusan ini menunjukkan dua unsur penting yang menjadi telaah psikologi transpersonal yaitu potensi-potensi yang luhur (potensi tertinggi) dan fenomena kesadaran manusia.
Kesadaran diri berkembang sejak bayi
4

Psikopatologis adalah wujud kegagalan dalam aktualisasi diri.
5

Berfokus pada keadaan sekarang
6

Menekankan pada kesadaran diri.

C.    TUJUAN KONSELING
NO
KONSELING TRANSPERSONAL
KONSELING HUMANISTIK
1
Mengembangkan nilai-nilai dasar, kesadaran yang dipersatukan, pengalaman-pengalaman puncak, pengalaman mistik, perasaan terpesona, keberadaan, aktualisasi diri, kebahagiaan, keajaiban, arti dasar, transendensi diri, roh, ketunggalan, pengalaman-pengalaman, serta aktifitas-aktifitas yang berhubungan
Menciptakan kondisi untuk memaksimalkan kesadaran diri dan pertumbuhan.
2
Membantu perkembangan manusia kearah kesempurnaan, dengan cara konselor menekankan pada diri klien bahwa seseorang adalah tergantung pada diri sendiri, manusia telah mempunyai kemampuan sendiri, berkembang atau tidak sangat tergantung pada dirinya sendiri
Menghapus penghampat proses aktualisasi diri


Membantu menerapkan dan menggunakan kebebasan memilih dengan memperluas kesadaran diri
3

Membantu klien agar bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupannya

D.    HUBUNGAN KONSELOR-KLIEN
NO
KONSELING TRANSPERSONAL
KONSELING HUMANISTIK
1
Konselor berperan sebagai seorang guru. Secara esensial, konselor menggunakan pendekatan edukasional yang langsung mengajar secara relatif formal tentang pertumbuhan dan perubahan personal
Tugas konselor menangkap secara akurat apa yang ada dalam dunia klien .
2
Hubungan konselor-klien harus akrab secara utuh tanpa dibuat-buat. Hubungan yang baik antara konselor dengan klien ditandai dengan adanya perasaan aman, senang, bebas, dan tenang pada diri klien
Menciptakan pertemuan yang personal dengan klien.
3
Konselor menunjukkan kewibawaan dalam proses konseling namun tetap mencerminkan hubungan yang baik, sehingga klien dengan leluasa mengemukakan pengalamannya secara bebas sampai yang sekecil-kecilnya.
Klien menerapkan keunikan diri dalam hubungannya dengan konselor
4

Keberadaan hubungan disini dan sekarang.

E.     TUGAS DAN PERAN KONSELOR
NO
KONSELING TRANSPERSONAL
KONSELING
1
Memahami dunia klien dan membantunya agar dapat bertransendensi dan membuka diri pada kemungkinan-kemungkinan yang ada
Memusatkan perhatiannya pada asumsi filosofi yang melandasi terapi Konselor berperan sebagai teman dan model
2
Menitik beratkan pada hubungan antar pribadi dan mendasarkan diri pada profesionalisme dan kode etik

3
Mengembangkan diri klien sampai pada kemampuan penuh baik secara fisik, emosi, intelektual, dan spiritual.

4
Mengembangkan suatu pemahaman mengenai diri sendiri dan lingkungan dengan menyertakan suatu pandangan agar klien merelakan untuk melepaskan masa lalu sehingga dapat bertransendensi dari apa yang ada menuju ke apa yang seharusnya[

5
Menerima klien secara utuh dan apa adanya baik kekuatan atau kelemahannya, dan menghargainya secara genuine

6
Mendorong dan merangsang klien untuk mendiagnosis dan mengambil keputusan yang bermakna


F.     PROSES KONSELING
NO
KONSELING TRANSPERSONAL
KONSELING HUMANISTIK
1
Konseling transpersonal berfokus pada kesadaran saat ini dan bagaimana pengalaman ini diselenggarakan dengan kurang penekanan pada diskusi intelektual. Ada perbedaan antara langsung mengalami sesuatu dan intellectualizingtentang hal itu.
Memberikan reaksi pribadi dalam kaitan dengan apa yang dikemukakan oleh klien
2
Konseling transpersonal berfokus pada pengembangan batin dan hubungan dari pada menekankan kegiatan eksternal dan keprihatinan material.
Terlibat dalam sejumlah pernyataan pribadi yang relevan dan pantas dan mirip dengan pengalaman- pengalaman klien.
3
Pendekatan transpersonal mencakup semua aspek manusia dan melihat pikiran, tubuh, dan semangat sebagai bagian dari keseluruhan yang terpadu.
Meminta klien mengungkapkan ketakutannya.
4

Menentang klien untuk membuat putusan- putusanya
5

Mendorong klien untuk memeriksa jalan hidupnya sejak mulai terapi
6

Beritahukan kepada klien bahwa konselor sedang mempelahari, bahwa apa yang dialaminya sesungguhnya adalah sifat khas dari pada manusia ( bahwa klien pada akhirnya harus mandiri)

G.    TEKNIK KONSELING
NO
KONSELING TRANSPERSONAL
KONSELING HUMANISTIK
1
Centering (pemusatan)
Penerimaan
2
Meditasi
Rasa hormat
3
Fantasi terbimbing (guided fantasy)
Memahami
4
Kerja mimpi senoi
Menentramkan
5
Balikin secara fisik (biofeedback)
Memberi dorongan
6

Pertanyaan terbatas
7

Memantulkan pernyataan dan perasaan klien
8

Menunjukan sikap yang mencerminkan ikut mersakan apa yang dirasakan klien
9

Bersikap mengijinkan untuk apa saja yang bermakna.

II.      PERSAMAAN KONSELING TRANSPERSONAL DAN KONSELING HUMANISTIK
Psikologi transpersonal merupakan turunan dari psikologi humanistik. Konseling humanistik dan konseling transpersonal menggali secara mendalam mengenai hakikat manusia, manusia dari segi fisik dan psikisnya, hubungan dan interaksi dengan lingkungan dan potensi-potensi tertinggi yang dimiliki manusia.

Thanks : Ahmad Jawandi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan.. sedikit kritik dan saran nya...