I.
PERBEDAAN
KONSELING TRANSPERSONAL DAN KONSELING HUMANISTIK
A. PRINSIP DASAR
NO
|
KONSELING TRANSPERSONAL
|
KONSELING HUMANISTIK
|
1
|
Manusia
adalah makhluk spiritual yang memiliki pengalaman manusia
|
Manusia
mempunyai sifat dan kondisi yang mempunyai kesanggupan untuk menyadari diri,
bebas memilih dan bebas bertanggung jawab.
|
2
|
Kondisi
manusia dengan sifat yang paling dasar, dapat dipandang sebagai penderitaan
seperti terlihat dalam kematian, tragedi, kesakitan fisik, dan bencana alam.
|
Kecemasan
sebagai unsur dasar
|
3
|
Penderitaan
manusia tiada berakhir dan hanya berubah bentuk. Meskipun dunia tetap dalam
penderitaan, terdapat juga kesukaan, cinta, dan harapan.
|
Manusia
dapat bermakna bila dalam hubungannya dengan orang lain.
|
4
|
Manusia
harus menerima bahwa dunia penuh dengan penderitaan, apabila manusia ingin
mengalami pengalaman hidup transenden dan membuka diri akan
kemungkinan-kemungkinan yang ada
|
Manusia
mempunyai kecenderungan aktualisasi diri
|
B. KONSEP DASAR
NO
|
KONSELING
TRANSPERSONAL
|
KONSELING
HUMANISTIK
|
1
|
Menggali
kemampuan manusia dalam dunia spiritual, pengalaman puncak, dan mistisme yang
dialami manusia
|
Menekankan
kondisi inti manusia
|
2
|
kajian
tentang potensi tertinggi umat manusia, dan dengan mengenali, memahami, serta
realisasi dari penyatuan spiritual, dan melebihi keadaan kesadaran (states of
consciousness).
|
Perkembangan
kepribadian tergantung keunikan diri masing-masing.
|
3
|
mengkaji
tentang potensi tertinggi yang dimiliki manusia, dan melakukan penggalian,
pemahaman, perwujudan dari kesatuan, spiritualitas, serta kesadaran
transendensi. Rumusan ini menunjukkan dua unsur penting yang menjadi telaah
psikologi transpersonal yaitu potensi-potensi yang luhur (potensi tertinggi)
dan fenomena kesadaran manusia.
|
Kesadaran
diri berkembang sejak bayi
|
4
|
Psikopatologis
adalah wujud kegagalan dalam aktualisasi diri.
|
|
5
|
Berfokus
pada keadaan sekarang
|
|
6
|
Menekankan
pada kesadaran diri.
|
C. TUJUAN KONSELING
NO
|
KONSELING
TRANSPERSONAL
|
KONSELING
HUMANISTIK
|
1
|
Mengembangkan
nilai-nilai dasar, kesadaran yang dipersatukan, pengalaman-pengalaman puncak,
pengalaman mistik, perasaan terpesona, keberadaan, aktualisasi diri,
kebahagiaan, keajaiban, arti dasar, transendensi diri, roh, ketunggalan,
pengalaman-pengalaman, serta aktifitas-aktifitas yang berhubungan
|
Menciptakan
kondisi untuk memaksimalkan kesadaran diri dan pertumbuhan.
|
2
|
Membantu
perkembangan manusia kearah kesempurnaan, dengan cara konselor menekankan
pada diri klien bahwa seseorang adalah tergantung pada diri sendiri, manusia
telah mempunyai kemampuan sendiri, berkembang atau tidak sangat tergantung
pada dirinya sendiri
|
Menghapus
penghampat proses aktualisasi diri
|
Membantu
menerapkan dan menggunakan kebebasan memilih dengan memperluas kesadaran diri
|
||
3
|
Membantu
klien agar bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupannya
|
D. HUBUNGAN KONSELOR-KLIEN
NO
|
KONSELING
TRANSPERSONAL
|
KONSELING
HUMANISTIK
|
1
|
Konselor
berperan sebagai seorang guru. Secara esensial, konselor menggunakan
pendekatan edukasional yang langsung mengajar secara relatif formal tentang
pertumbuhan dan perubahan personal
|
Tugas
konselor menangkap secara akurat apa yang ada dalam dunia klien .
|
2
|
Hubungan
konselor-klien harus akrab secara utuh tanpa dibuat-buat. Hubungan yang baik
antara konselor dengan klien ditandai dengan adanya perasaan aman, senang,
bebas, dan tenang pada diri klien
|
Menciptakan
pertemuan yang personal dengan klien.
|
3
|
Konselor
menunjukkan kewibawaan dalam proses konseling namun tetap mencerminkan
hubungan yang baik, sehingga klien dengan leluasa mengemukakan pengalamannya
secara bebas sampai yang sekecil-kecilnya.
|
Klien
menerapkan keunikan diri dalam hubungannya dengan konselor
|
4
|
Keberadaan
hubungan disini dan sekarang.
|
E. TUGAS DAN PERAN KONSELOR
NO
|
KONSELING
TRANSPERSONAL
|
KONSELING
|
1
|
Memahami
dunia klien dan membantunya agar dapat bertransendensi dan membuka diri pada
kemungkinan-kemungkinan yang ada
|
Memusatkan
perhatiannya pada asumsi filosofi yang melandasi terapi Konselor berperan
sebagai teman dan model
|
2
|
Menitik
beratkan pada hubungan antar pribadi dan mendasarkan diri pada
profesionalisme dan kode etik
|
|
3
|
Mengembangkan
diri klien sampai pada kemampuan penuh baik secara fisik, emosi, intelektual,
dan spiritual.
|
|
4
|
Mengembangkan
suatu pemahaman mengenai diri sendiri dan lingkungan dengan menyertakan suatu
pandangan agar klien merelakan untuk melepaskan masa lalu sehingga dapat
bertransendensi dari apa yang ada menuju ke apa yang seharusnya[
|
|
5
|
Menerima
klien secara utuh dan apa adanya baik kekuatan atau kelemahannya, dan
menghargainya secara genuine
|
|
6
|
Mendorong
dan merangsang klien untuk mendiagnosis dan mengambil keputusan yang bermakna
|
F. PROSES KONSELING
NO
|
KONSELING
TRANSPERSONAL
|
KONSELING
HUMANISTIK
|
1
|
Konseling
transpersonal berfokus pada kesadaran saat ini dan bagaimana pengalaman ini
diselenggarakan dengan kurang penekanan pada diskusi intelektual. Ada
perbedaan antara langsung mengalami sesuatu dan intellectualizingtentang hal
itu.
|
Memberikan
reaksi pribadi dalam kaitan dengan apa yang dikemukakan oleh klien
|
2
|
Konseling
transpersonal berfokus pada pengembangan batin dan hubungan dari pada
menekankan kegiatan eksternal dan keprihatinan material.
|
Terlibat
dalam sejumlah pernyataan pribadi yang relevan dan pantas dan mirip dengan
pengalaman- pengalaman klien.
|
3
|
Pendekatan
transpersonal mencakup semua aspek manusia dan melihat pikiran, tubuh, dan
semangat sebagai bagian dari keseluruhan yang terpadu.
|
Meminta
klien mengungkapkan ketakutannya.
|
4
|
Menentang
klien untuk membuat putusan- putusanya
|
|
5
|
Mendorong
klien untuk memeriksa jalan hidupnya sejak mulai terapi
|
|
6
|
Beritahukan
kepada klien bahwa konselor sedang mempelahari, bahwa apa yang dialaminya
sesungguhnya adalah sifat khas dari pada manusia ( bahwa klien pada akhirnya
harus mandiri)
|
G. TEKNIK KONSELING
NO
|
KONSELING
TRANSPERSONAL
|
KONSELING
HUMANISTIK
|
1
|
Centering
(pemusatan)
|
Penerimaan
|
2
|
Meditasi
|
Rasa
hormat
|
3
|
Fantasi
terbimbing (guided fantasy)
|
Memahami
|
4
|
Kerja
mimpi senoi
|
Menentramkan
|
5
|
Balikin
secara fisik (biofeedback)
|
Memberi
dorongan
|
6
|
Pertanyaan
terbatas
|
|
7
|
Memantulkan
pernyataan dan perasaan klien
|
|
8
|
Menunjukan
sikap yang mencerminkan ikut mersakan apa yang dirasakan klien
|
|
9
|
Bersikap
mengijinkan untuk apa saja yang bermakna.
|
II.
PERSAMAAN
KONSELING TRANSPERSONAL DAN KONSELING HUMANISTIK
Psikologi transpersonal
merupakan turunan dari psikologi humanistik. Konseling humanistik dan konseling
transpersonal menggali secara mendalam mengenai hakikat manusia, manusia dari
segi fisik dan psikisnya, hubungan dan interaksi dengan lingkungan dan
potensi-potensi tertinggi yang dimiliki manusia.
Thanks : Ahmad Jawandi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan.. sedikit kritik dan saran nya...